Refleksi
Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika oleh Dr. Marsigit, MA.
Dalam
kehidupan ini, begitu banyak misteri dan hal yang masih belum kita ketahui. Dan
dari apa yang belum kita ketahui, akan menimbulkan banyak pertanyaan dalam
benak pikiran kita. sehingga ketika ada pertanyaan dalam benak kita, kita akan
berpikir tentang pertanyaan tersebut. Oleh karena itu mengapa kita sering
menyebut bahwa pertanyaan adalah awal dari sebuah ilmu. Ya, memang hal ini
dikarenakan dengan sebuah pertanyaan kita berusaha mencari jawaban dari
pertanyaan tersebut, sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung kita
memperoleh ilmu pengetahuan.
Namun,
perlu kita ketahui bahwa setiap pertanyaan itu berdimensi, makna dimensi dalam
hal ini adalah meliputi dia terletak pada setiap pemikiran orang, jadi tergantung
pemikiran masing-masing orang. Dan kita harus memahami bahwa setiap pertanyaan
yang dikemukakan kepada orang lain juga harus melihat ruang dan waktu agar
tidak menyinggung perasaan orang lain tersebut, dan tidak melanggar norma
kesopanan yang ada. Berawal dari sebuah pertanyaan tadi, mungkin kita menemukan
banyak jawaban atau jawaban lebih dari satu. Nah itu tergantung dari diri kita
masing-masing manakah jawaban terbaik dari pertanyaan yang kita kemukakan.
Jika
kita berbicara tentang pertanyaan, maka kita akan mengingat tentang teori psikologis
siswa stimulus-respon. Dimana guru sering menggunakan stimulus berupa
pertanyaan kepada siswa. Teori stimulus respon adalah teori lama, dan teori
psikologis sekarang menggunakan holograpik. Holograpik itu tak terduga-duga
munculnya dari mana, dari sudut pandang mana, dan dari berbagai sumber. Dalam hal ini mungkin dapat
kita katakan bahwa psikologis siswa ada kaitannya dengan intuisi yang dimiliki
siswa tersebut. Intuisi seorang siswa sangat berperan penting dalam proses
belajar. Seseorang yang memiliki intuisi baik, maka akan memiliki tingkat
pemahaman pengetahuan baru yang baik pula. Karena dengan intuisi yang mereka
miliki, mereka akan mengkonstruk pengetahuan baru yang mereka dapatkan.
Kemampuan
siswa zaman sekarang bersifat terbuka, tidak seperti dulu dimana seorang siswa
hanya terbelenggu oleh kekuasaan guru. Pada zaman sekarang ini, kemampuan siswa
tidak hanya bergantung pada guru. Guru hanya sebagai fasilitator yang melayani
siswa akan kebutuhan belajarnya. Sehingga siswa mempunyai kesempatan lebih
besar untuk belajar dan mengeksplor kemampuan yang ada dalam dirinya. Sebagai guru
juga harus menyadari akan hal itu. Guru harus menyadari bahwa siswa berhak
untuk mengeksplor kemampuan yang mereka miliki, dan sebaiknya sebagai seorang
guru jangan pernah merasa paling hebat dan paling benar, sehingga ketika ada
seorang siswa yang menyampaikan pendapatnya kemudian disalahkan begitu saja
oleh guru. hal tersebut merupakan hal yang tidak benar. Zaman sekarang siswa
lebih pandai dari gurunya adalah sebuah kewajaran. Karena siswa saat ini
mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk belajar.
Berbicara
tentang belajar, maka kita akan membahas pula tentang pengetahuan. Pengetahuan
itu dapat diperoleh dari hasil berpikir kritis. Dan manfaat akan sebuah
pengetahuan itu luar biasa dalam kehidupan ini. Sehingga sering dikatakan bahwa
knowledge is powerfull. Ya...memang, dalam proses belajar di sekolah pasti ada
hambatannya. Misalkan di sekolah-sekolah daerah pelosok sana, mereka terhambat
dalam hal keadaan, media pembelajaran, sumber belajar, dan fasilitas. Akan
tetapi, jangan jadikan hal-hal tersebut sebagai halangan utama dalam
pendidikan. Karena motivasi belajar yang sangat kuat dari para siswa dapat
melewati halangan itu. Dan perlu diketahui bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kelas tidak harus selalu berupa teknologi canggih, tetapi bisa pula
berupa karya hasil kreatifitas guru. Oleh karena itu, ini menjadi tugas bagi
para calon guru bagaimana meningkatkan kreativitasnya.